Pejabat Tinggi ATR/BPN, Kabupaten Pesisir Selatan Diduga Halangi Profesi Wartawan Ada Apa?
—————————————-
Pesisi selatan/Pesisir Selatan .
Hasil pantauan penelusuran awak media mulai dari kecamatan Silaut hingga kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Mencurigakan dalam penerbitan sertifikat di kantor BPN Pesisir Selatan (24/10/2024)
Di kala awak media ingin konfirmasi kepala BPN pessel namun pejabat tinggi kepala BPN tidak bisa di minta keterangan nya.
Kenjangalan terlihat di kala wartawan masuk keruangan kantor BPN Pessel, untuk menemukan kepala BPN, Satpam meminta Ponsel milik wartawan untuk di perlihatkan ke kepala kepala BPN.
Untuk mendapatkan informasi wartawan bersedia menyerah ponsel nya demi mendapatkan informasi.
Ironisnya setelah ponsel di serahkan, kepala BPN Pessel diam tidak memberikan jawaban, apakah boleh wartawan untuk menemukannya atau tidak. Setelah itu satpam mengembalikan ponsel milik wartawan tanpa jawaban hanya diam tidak ada penjelasan.
Lanjut wartawan mencoba konfirmasi salah seorang karyawan di kantor BPN itu, bagai mana prosesnya pembuatan Sertifikat di kantor tersebut.
Namun jawabannya sangat tidak masuk akal, seakan akan me halangi wartawan untuk mendapatkan informasi.
Sebelum nya awak media sudah mendapatkan informasi dari masyarakat Silaut, bahwa ada data data masyarakat di duga di salah gunakan untuk penerbitan sertifikat.
Sehingga tanah masyarakat yang sudah memiliki surat tanah atau sudah lama menguasai pisik Tanah, namun tanah mereka, sertifikat nya entah atas nama siapa..?
Di kala masyarakat datang mempertanyakan Warkah, pihak dari karyawan BPN Pessel menjawab yang berhak meminta warkah adalah pihak Kejaksaan dan Kepolisian ujarnya.
Sementara dasarnya masyarakat untuk membuat laporan kepolisian seketa Tanah harus memiliki sertifikat. Tanah masyarakat yang sudah dirampas oleh mafia tanah , diduga sudah di buat sertifikat nya oleh pihak lain.
Di kecamatan B.A.B Tapan kisruhTumpangan Tindih lahan kelompok Tani dengan lahan Plasma PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi .
Di duga pemerintah Daerah Kabupaten Pessel berpihak pada perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Di konfirmasi Mardianto kepala dinas pertanian tidak menjawab, dan begitu juga Rusma yul Anuar Bupati Pesisir Selatan juga tidak menjawab, dan kepala BPN Pessel inisial A sudah memblokir nomor whatsapp wartawan dan kepala BPN pessel yang baru tidak bisa di temukan di kantornya.
(BM)